HARSEM/DOK Susanto |
“Jika bahasa Inggris tidak lagi diwajibkan di SD, maka lulusan SD di tanah air mengalami kemunduran kemampuan berbahasa Inggris.
Bahasa Inggris harus diajarkan sejak pendidikan dasar,” tegas Susanto, dosen Sastra Inggris Universitas Islam Sumatera Utara yang menjadi salah satu pembicara sebagai rilis yang dikirim Koordinator PPI se-Dunia, Zulham Effendi, kemarin (2/1).
Anggota Konsorsium Masyarakat Indonesia ini mengutarakan, bahasa Inggris sebaiknya sudah dipersiapkan sejak usia dini sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam menyiapkan generasi unggul yang siap bersaing di dunia internasional.
“Bahasa Inggris dalam proses pengajarannya bisa diajarkan berdampingan dengan bahasa Indonesia.
Sebagaimana di India, bahasa Inggris diajarkan di SD berdampingan dengan bahasa Hindi dan Telugu,” ungkapnya dalam simposium yang dihadiri 54 delegasi PPI dari 23 negara dan digelar di Jawaharlal Nehru University (JNU).
Untuk mengajarkan Bahasa Inggris bagi siswa SD di tanah air, terang kandidat Doktor Linguistik dan Fonetik di EFL University-Hyderabad India ini, tidak harus menunggu anak menguasai bahasa Indonesia terlebih dahulu.
“Pada dasarnya anak memiliki kemampuan luar biasa dalam mempelajari bahasa,
sepanjang metode pengajaran tepat dan guru bahasa yang terlibat memahami bagaimana merangsang kecerdasan bahasa peserta didik,” Susanto menandaskan. (H61-SM Network/nji)
+ komentar + 1 komentar
Penghapusan bahasa inggris di SD adalah upaya meningkatkan ketertinggalan siswa dalam rangka menurunkan kualitas pendidikan.
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.